indojournal88.blogspot.com Berita Fakta Lugas Terpercaya

Ahmad Dhani Akui Akan Sewa Mobil Komando untuk Aksi 2 Desember


Bendahara Umum Partai Priboemi, Yakub Arupalaka menyebut pihaknya akan menyewa mobil komando dan sound system senilai Rp 15 juta untuk aksi 2 Desember 2016 lalu. Uang sewa tersebut awalnya akan dibayar oleh Ahmad Dhani, namun tidak dibayar dan ditalangi oleh orang kepercayaan Rachmawati, Eko.
"Harusnya saya iya. Kebetulan saya nggak ada uang. Rencananya iya," kata Ahmad Dhani di Polda Metro Jaya, Selasa (20/12).
Selain mengaku tak punya biaya sewa, Dhani merasa trauma atas rencana aksi unjuk rasa menggunakan mobil komando dan sound system di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, beberapa waktu lalu. Dalam aksi itu diketahui, Dhani berurusan dengan pihak kepolisian.
"Saya kan pernah nyewa mobil komando ditangkap polisi. Jadi saya takut nanti udah nyewa ketangkep lagi," ujar Dhani.
Namun, Dhani mengaku tak tahu rencana mobil komando akan digunakan oleh Muhammad Rizieq Shihab untuk digunakan berdemonstrasi di depan gedung DPR.
"Digunakan Habib Rizieq. Saya Nggak tahu (rencana mobil komando aksi di DPR)," pungkas Dhani.
Sebelumnya, sebuah pernyataan keras disampaikan oleh seorang Bendahara Umum Partai Priboemi, Yakub Arupalaka, usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Menurut Yakub, dirinya telah menerima uang dana sebesar Rp 9 juta dari salah satu tersangka kasus makar, Rachmawati Soekarnoputri.
"Pemeriksaannya tentang aliran dana lalu masalah mobil komando yang dipakai demo 212. Aliran dananya ada dari Rachmawati hanya untuk rakit mobil aja, dari mas Eko dananya, yang tersangka juga, aliran danya Rp 9 juta," ujar Yakub usai diperiksa di Gedung Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin (19/12).
Dalam pemeriksaan kali ini, dirinya mengaku sudah diperiksa sudah dua kali, yakni sejak Jumat (9/12) lalu. Saat itu dirinya diperiksa hingga larut malam. Untuk hari ini, dirinya diperiksa mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Menurut Yakub, Eko merupakan orang kepercayaan Rachmawati yang diperintahkan untuk menyerahkan uang tersebut kepadanya. Rencananya, kata dia, dana yang disalurkan tersebut untuk menyewa mobil komando sebesar Rp 15 juta. Namun, sisanya sampai saat ini belum dibayar. "Rencana pembayarannya Rp 15 juta. Mas Eko Rp 9 juta, Ahmad Dhani Rp 6 juta tapi belum dibayar," katanya.
Lanjutnya, dalam pemeriksaan kedua ini penyidik hanya mempertegas saja terkait perakitan mobil komando yang dirakitnya tersebut. Menurut dia, mobil tersebut akan digunakan hanya untuk berorasi di Aksi Bela Islam III.
"Tidak (bukan untuk makar), itu setahu saya itu diparkir di Patung Kuda lalu muter di HI. Mobil itu saya sampaikan ke pemiliki truk mau dipakai sampai jam lima, tujuannya hanya untuk orasi," pungkasnya.

0 comments:

Post a Comment